Selasa, 15 Maret 2016

Ketenangan pikiran tidak akan tercapai melainkan dengan menerima kemungkinan yang terburuk


Seringkali sahabat, kita terbelenggu oleh jalan pikiran kita sendiri, kita sibuk mengerjakan ini itu, pergi kesini dan kesitu lalu akhirnya terpuruk pada pikiran yang tak menentu. Tak ada fokus. Gamblang terasa serta hampa.

Jika kita sibuk untuk melakukan segala hal tanpa tujuan yang jelas, kapankah kita mulai mencapai ketenangan dan kebaikan diri?

Kawan, dalam hidup ini, kita tidak tahu bagaimana jalan nasib berbicara namun kita dapat mengontrolnya. Stephan J.covey mengemukakan tentang PRINSIP 90/10.

Bagaimana prinsip 90/10 itu ?

- Sepuluh persen dari hidup kita terjadi karena apa yang langsung kita alami.

- Sembilan puluh persen dari hidup kita ditentukan dari cara kita bereaksi.

Apa maksudnya ?
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yang terjadi pada diri anda.

Contohnya :
Anda tidak dapat menghindar dari kemacetan. Pesawat terlambat datang dan hal ini akan mengacaukan seluruh schedule yang telah disusun. Kemacetan telah menghambat seluruh rencana Anda.

Anda tidak dapat mengontrol kondisi 10% ini.


Tetapi beda dengan 90% lainnya. Anda dapat mengontrol yang 90% ini.

Bagaimana caranya? Dari cara reaksi Anda !!

Anda tidak dapat mengontrol lampu merah, tetapi Anda dapat mengontrol reaksi Anda.

Seperti itu pula jalan hidup bekerja, kita mungkin akan menolak segala hal hal buruk yang mungkin akan terjadi. Kita mengatakan seolah olah hal tersebut tidak layak menimpa kita. Tentu semua orang menginginkan segala macam kebaikan, kebahagian, kekayaan mengarah pada dirinya. Namun, ketika hal yang sebaliknya terjadi? Apakah abda akan berlarut larut mengutuki diri lalu berpaling? Atau mulai mencoba untuk menerima segala keadaan dan berusaha mencari jalan terbaik ke kondisi yang anda harapkan.

Ketenangan pikiran tidak akan tercapai melainkan dengan menerima kemungkinan yang terburuk. Tepat rasanya ketika kita ditimpa suatu musibah, hal hal yang tidak sesuai harapan pikiran kita mudah terpengaruh, terbawa emosi lalu bahkan naik pitam. Hal ini ujung ujung tentu memicu permasalahan baru muncul dan membuat anda semakin gelisah. Kondisi yang tidak berbeda juga sering kali terjadi bila kita hanya berharap pada hal baik, baik, baik dan selalu baik. Lupakah kita bahwa setelah siang akan ada malam? Setelah musim hujan akan ada kalanya kekeringan? Bahwa kebaikan dan keburukan adalah peket untuk kefanaan?

Sadarilah kawan, kapanpun dan dimanapun, kita akan selalu dihadapkan pada pilihan. Tenangkan jiwamu, tenangkan fikiranmu, bersihkan hatimu, jalani kehidupan dengan bersandar kepadaNya, mohon petunjukNya dan ingatlah. Kemungkinan kemungkinan adalah proses yang harus dirasakan.

#30DWC hari ke 28

ketenangan pikiran tidak akan tercapai melainkan dengan menerima kemungkinan yang terburuk


Seringkali sahabat, kita terbelenggu oleh jalan pikiran kita sendiri, kita sibuk mengerjakan ini itu, pergi kesini dan kesitu lalu akhirnya terpuruk pada pikiran yang tak menentu. Tak ada fokus. Gamblang terasa serta hampa.

Jika kita sibuk untuk melakukan segala hal tanpa tujuan yang jelas, kapankah kita mulai mencapai ketenangan dan kebaikan diri?

Kawan, dalam hidup ini, kita tidak tahu bagaimana jalan nasib berbicara namun kita dapat mengontrolnya. Stephan J.covey mengemukakan tentang PRINSIP 90/10.

Bagaimana prinsip 90/10 itu ?

- Sepuluh persen dari hidup kita terjadi karena apa yang langsung kita alami.

- Sembilan puluh persen dari hidup kita ditentukan dari cara kita bereaksi.

Apa maksudnya ?
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yang terjadi pada diri anda.

Contohnya :
Anda tidak dapat menghindar dari kemacetan. Pesawat terlambat datang dan hal ini akan mengacaukan seluruh schedule yang telah disusun. Kemacetan telah menghambat seluruh rencana Anda.

Anda tidak dapat mengontrol kondisi 10% ini.


Tetapi beda dengan 90% lainnya. Anda dapat mengontrol yang 90% ini.

Bagaimana caranya? Dari cara reaksi Anda !!

Anda tidak dapat mengontrol lampu merah, tetapi Anda dapat mengontrol reaksi Anda.

Seperti itu pula jalan hidup bekerja, kita mungkin akan menolak segala hal hal buruk yang mungkin akan terjadi. Kita mengatakan seolah olah hal tersebut tidak layak menimpa kita. Tentu semua orang menginginkan segala macam kebaikan, kebahagian, kekayaan mengarah pada dirinya. Namun, ketika hal yang sebaliknya terjadi? Apakah abda akan berlarut larut mengutuki diri lalu berpaling? Atau mulai mencoba untuk menerima segala keadaan dan berusaha mencari jalan terbaik ke kondisi yang anda harapkan.

Ketenangan pikiran tidak akan tercapai melainkan dengan menerima kemungkinan yang terburuk. Tepat rasanya ketika kita ditimpa suatu musibah, hal hal yang tidak sesuai harapan pikiran kita mudah terpengaruh, terbawa emosi lalu bahkan naik pitam. Hal ini ujung ujung tentu memicu permasalahan baru muncul dan membuat anda semakin gelisah. Kondisi yang tidak berbeda juga sering kali terjadi bila kita hanya berharap pada hal baik, baik, baik dan selalu baik. Lupakah kita bahwa setelah siang akan ada malam? Setelah musim hujan akan ada kalanya kekeringan? Bahwa kebaikan dan keburukan adalah peket untuk kefanaan?

Sadarilah kawan, kapanpun dan dimanapun, kita akan selalu dihadapkan pada pilihan. Tenangkan jiwamu, tenangkan fikiranmu, bersihkan hatimu, jalani kehidupan dengan bersandar kepadaNya, mohon petunjukNya dan ingatlah. Kemungkinan kemungkinan adalah proses yang harus dirasakan.

#30DWC hari ke 28

Mau Jadi Orang Besar? Mana Tanggungan Anda


Siang hari ini saya dan beberapa teman berkesempatan menghadiri sebuah seminar di gedung Bkkbn provinsi Riau, yang dibawakan oleh Prof. Abdul Basit, M.Sc. seorang motivator ulung yang telah malang melintang dan telah membawakan motivasi diberbagai daerah di Indonesia. Meskipun agak terlambat mengikuti jalannya seminar, saya dapat mengambil beberapa point penting dari ilmu yan beliau sampaikan siang ini, yakni tentang:

"Untuk menjadi orang besar selalu disertai dengan beban dan tanggung jawab yang besar juga"

Sahabatku, intisari dari kalimat diatas ialah bahwa, setiap orang yang telah mencapai sebutlah dengan istilah "aktualisasi diri" adalah orang orang yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan biologis, fisiologis semata namun juga pada tingkat yang lebih hakiki yakni tingkat aktualisasi, sebagaimana yang telah diungkap maslow dalam teori need nya.
Atau dengan kata lain Aktualisasi diri mendorong manusia sampai kepada pengembangan yang optimal dan menghasilkan ciri unik manusia seperti kreativitas, inovasi, dan lain-lain. Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :

1.Kebutuhan fisiologis atau dasar
2.Kebutuhan akan rasa aman
3.Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4.Kebutuhan untuk dihargai
5.Kebutuhan untuk aktualisasi diri

Kembali ke inti tadi, ketika kita ditanya sebuah pertanyaan sederhana yang berbunyi:
"Anda Mau jadi orang besar atau orang kecil?" maka dengan lantang kita menjawab: "saya mau jadi orang BESAR" Lalu ketika dilontarkan lagi pertanyaan selanjutnya, Kalau mau jadi orang besar, mana beban anda? Lalu, semerta merta kita terdiam seribu bahasa. Lalu sesungguhnya, apa yang dimaksud dengan beban disini? Ayo kita kupas pada alinea berikutnya.

Beban yang dimaksud dalam konteks diatas adalah tanggungan. Kita semua tentu punya tanggungan. Coba ibaratkanlah kita adalah orang tua yang mempunyai anak anak yang harus dibiayai kehidupannya hingga dia mandiri. Pertanyaan klasiknya adalah, anak adalah tanggungan orang tua, dan anak otomatis menjadi "beban" dari orang tua sendiri. Benar adanya hal tersebut, namun, untuk menjadi orang besar tentu butuh beban yang besar. Sudahkah anda faham maksud saya diatas? Jika belum saya akan memberikan analogi lainnya,

" Ade Rai adalah salah seorang binaragawan yang mempunyai bentuk otot yang memukau. Bagaimana ade rai dapat memiliki otot otot yang demikian tangguhnya? Jawabannya adalah karena latihan yang konsisten. Sehinggapun apabila bentuk tubuh yang diingin ade rai telah terbentuk sempurna. Ia tetap harus menjaga massa ototnya dengan latihan yang rutin dan pola makan yang teratur".

Sahabat, dari cerita diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa: untuk menjadi orang besar, juga diperlukan beban yang besar. Hidup yang cuma sekali, sungguh merugi untuk menyia-nyiakan. Jangan jadi umumnya namun jadilah yang luar biasa yang menginspirasi.

Pak prof. Menceritakan tentang beberapa orang yang mendarma baktikan hidupnya untuk memberikan banyak manfaat kepada sesama. Mereka terdorong hatinya untuk membagikan kebahagian kepada anak anak yatim dan piatu yang sangat memerlukan kasih sayang dan perlindungan. Anak anak yang mengantarkan orang tua angkatnya ke posisi yang sangat mulia karena mampu menjadi Seorang Yang BESAR dengan beban yang juga besar. Hati nurani mereka tergerak untuk memberikan mereka tempat berlindung dan menjadikannya sumber kebaikan. Jika orang tua menafkahi anak mereka yang memang menjadi beban tanggung jawab mereka, maka hal itu adalah wajib hukumnya. Sementara orang orang yang mengabdikan hidupnya pada sesama adalah orang orang yang menjadi besar dengan tanggungan besar. Orang orang ini mengasuh puluhan hingga ribuan anak yatim, piatu dan anak anak terlantar untuk dirawat sebagaimana anak mereka sendiri. Sungguh mulia hati mereka, dan Tuhan lah yang mampu membalasnya.

Mari sama sama kita benahi diri, menjadikan hidup kita lebih bermakna dan hakiki dengan senantiasa menolong sesama.

So, anda mau jadi orang besar? Mana tanggungan anda...

#30DWC hari ke 30




Senin, 14 Maret 2016

karena syukur itu lebih nikmat dari nikmat itu sendiri

Assalamualaikum wr.wb
Apa kabar sahabat, semoga selalu diberi limpahan rakhmat dan karunia dari Allah SWT, aamiin

Karena syukur itu lebih nikmat dari nikmat itu sendiri

Bersyukur adalah jalan terbaik dan terpuji yang dapat kita tempuh sebagai hamba yang taat dan ummat yang beragama. Syukur menandakan rasa berterima kasih atas ketetapan Allah kepada hambanya. Syukur menguatkan fitrah manusia kepada penciptaNya.

Manusia yang diberi amanah sebagai pemimpin dimuka bumi, dilimpahiNya dengan nikmat dan karunia yang tiada banding hitunganNya. Sejak manusia masih belum dicipkan, hingga ditiupkan ruh kedalam jasad yang dikandungan ibunya, lalu dia lahir kedunia, membuka kedua matanya dan mulai menangis tanda bermulanya kehidupannya sebagai seorang insan manusia , sebaik baik ciptaanNya.

Nikmat mengalir bagaikan mata air yang tak pernah kering, bagaikan ronanya matahari sepanjang hari dan bagaikan pepohonan yang terus bertumbuh. Begitu luas nikmat yang telah dibentangkannya kepada seluruh makhlukNya. Kita mereguk kesejukan dari belas kasihNya.

Analogikanlah begini, Ketika seorang teman datang memberi sebungkus hadiah. Dengan muka yang dihiasi senyum kita haturkan terima kasih padanya. Ketika yang lain datang membawakan semangkuk sup dipagi hari, alangkah berbinarnya muka kita. Namun, ketika Allah dengan segenap kasih mencurahkan nikmat yang tidak terhitung banyak dan nilainya setiap detik hidupmu. Alangkah tidak pantasnya kita mengabaikannya dengan dunia dan lupa pada syukur kehadirat sang pencipta.

Syukur bukan hanya berarti kita panjatkan ketika semuanya secara sempurna kita terima. Syukur itu tidak terbatas pada apapun, karena kasihNya tidak terhalang sedikitpun. Setiap waktu kita merasai nikmat yang sesungguhnya, kesyukuran akan kenikmatan yang tiada bandingnya.

Apapun yang diberikan Tuhan adalah yang terbaik bagi hambanya, tiada takaran yang sedikitpun berat sebelah, semua dalam takaran keadilan. Nikmat itu jauh lebih nikmat dengan adanya rasa syukur. Walau pada satu hal kita dikurangkannya. Pada hal lain kita dilebihkannya. Timbangan yang selalu mengarah pada kebenaran. Rasa syukur akan mengantarkan kita kederajat yang lebih mulia. Dalam firmannya jelas jelas Allah telah mengatakan:

" barang siapa yang bersyukur akan nikmatku maka akan aku tambah, dan siapa yang ingkar, ingatlah azabku sangatnya pedih"

Karena syukur itu lebih nikmat dari nikmat itu sendiri
#30DWC hari ke 29

Sabtu, 12 Maret 2016

perjuangan meraih mimpi

Assalamualaikum, wr.wb
Apa kabar sahabat semua? Semoga selalu dilimpahi kesehatan oleh Sang Maha Kuasa

Sahabat, jika kita berbicara tentang mimpi, begitu banyak hal yang bisa kita ceritakan. Dimulai dari impian impian sederhana sampai impian impian yang besar yang sudah lama kita dambakan. Walaupun sesungguhnya besar kecilnya suatu impian tidak bisa kita ukur dari konten belaka, semuanya kembali kepada sang pemilik impian. Yaitu ANDA!

Dalam rentang kehidupan yang telah kita jalani, tentu banyak hal yang sudah kita lalui. Mulai ketika kecil kita tertarik pada sesuatu dan secara lantang kita mendeklamasikan didepan kelas bahwa SAYA MAU JADI DOKTER bu guru. Semangat begitu meletup letup keluar dari bibir mungil kita. Dan mungkin sampai sekarang kita masih memiliki mimpi itu maka wujudkanlah mimpi anda.

Sahabat, sejatinya impian adalah hal yang mutlak harus diperjuangkan. Sehingga dia tidak hanya menjadi pemanis bibir dan angan angan belaka. Jika kita memutar memori dari sejak kecil hingga kini, kesimpulan apa yang bisa kita tarik tentang makna impian? Kita mungkin bisa memberikan berbagai opsi jawaban atau mungkin alasan kenapa semuanya terasa lebih sulit dari yang dibayangkan. Jauh berbeda dari angan diwaktu belia. Serta apa masalah kita hingga belum mampu mewujudkannya? Cobalah renungkan wahai sahabat

Kita tentu sering melihat ataupun mendengar orang orang yang mampu meraih apa yang kebanyakan orang inginkan. Kita akan berdecak kagun terhadap mereka, wah hebatnya mereka bisa kesini, bisa kesitu, punya ini, punya itu, sudah ini, sudah itu dan lain sebagainya, Namun, cobalah kita melihat dari sisi yang berbeda, melihat tapak tilas mereka, serta menjadi amat penting bagi kita memahami lika liku yang telah mereka hadapi untuk dapat mencapai keberhasilan sekarang. Adalah tidak baik ketika kita hanya melihat jejak keberhasilan mereka setelah sampai dipuncak tanpa menghiraukan tapak demi tapak yang telah mereka tijakkan. Baik bila kita sering membaca,mengerti, memahami, mencoba, kalau gagal mencoba lagi, jalin komunikasi, persiapkan diri, hargainya potensi diri serta yang utama selalu menyeimbangkan usaha dan doa. Karena mungkin hal tersebutlah yang mengantarkan mereka ke jenjang keberhasilan begitu pula dengan kita.

Setiap kali kita menetapkan impian namun diselingi dengan usaha yang minim maka dapat dipastikan minim pula hasilnya dan pun sebaliknya jika usaha yang kita lakukan sudah semaksimalkan mungkin maka hasil tak akan pernah membohongi proses.

Jika kita tanya satu persatu orang, pasti mereka semua punya mimpi namun tak semua orang mau dan mampu memperjuangkan impiannya.

"Berakit rakit kehulu"
"Berenang renang ketepian"
"Bersakit sakit dahulu"
"Bersenang senang kemudian"

Manisnya hasil didahului oleh pahitnya perjuangan.
Mustahil ketika kita ongkang-ongkang kaki, dari loteng turun segepok uang. Semuanya butuh proses dan proses itu adalah perjuangan.

Ketika saya diberi kesempatan untuk bisa mengikuti kegiatan KPN Sail Tomini 2015, salah satu progran Dispora RI yang berfokus pada sektor kebaharian dimana pesertanya akan mengikuti kegiatan pelayaran dengan KRI untuk menempuh rute keliling nusantara selama sebulan dan semuanya gratissss. saya awalnya tak menyangka saya akan terpilih menjadi salah satu peserta, namun Tuhan maha mendengar setiap doa doa kita, Dia maha pemurah pada setiap hambanya, dan saat kita mau ada saja jalan yang ditunjukiNya untuk kita. Manisnya bagai madu kawan, saya masih ingat betul ketika menjalani proses seleksi, saya harus kalang kabut mempersiapkan materi presentasi proposal, manjadi tutor diri sendiri untuk menampilkan seni dan budaya, mengenderai sepeda motor gelap gelapan karena lampu depan motor yang telah rusak serta melalui jalan yang salah untuk sampai ke tempat tujuan sehingga harus tanya sana sini, searching ini dan itu, pergi pagi pulang malam laly harus begadang. Namun, dari perjuangan itu saya belajar bahwa, tanpa perjuangan itu, mungkin Tuhan belum yakin bahwa saya berhak untuk kesempatan itu, semacam ujian agar Sang Maha Agung yakin bahwa kita layak untuk itu.

Diluar sana, begitu banyak orang orang yang telah berjaya, bahkan diusia muda. Marilah kita mencoba belajar dari mereka, banyak membaca, tanya orang orang yang sudah berhasil, kuatkan niat, barengi usaha dan doa yang serta yakin bahwa kita pasti bisa.

Man Jadda Wajada
(Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapat)

Wassalamualaikum, wr wb .
#30DWC hari ke 27

Jumat, 11 Maret 2016

Bunuh Rasa Malasmu

Saat malas melanda

Selamat berkarya kawan
Suatu waktu, tak dipungkiri rasa malas itu melanda. Ketika malas melanda, apa yang biasanya kita lakukan? Tak lain tak bukan adalah menyendalikannya. Rasa malas tercipta dari kebiasaan. Layaknya parasit, ketika semakin dibiarkan dia akan semakin menguasai inangnya. Bahkan ketika rasa malas dibiarkan, dia akan membuat inangnya sulit bergerak untuk membuat kebaikan, walaupun hanya aktivitas sederhana sekalipun. Contohnya, ketika parasit malas ini menempel, orang akan ogah ogahan sekedar untuk mandi, akan malas bergerak walau untuk mengambil air minum. Bahkan yang lebih parah, malas beranjak dari tempat tidur walaupun ditekan rasa ingin buang hajat. Rasa itu di press sampai benar benar tak tertahankan.

Besar niar pengaruh dari wabah yang satu ini. Kepada saya menyebutnya dengan wabah? Karena sejenis penyakit yang tak kasat mata ini hampir dengan mudah sekali menjangkiti orang orang yang terlalu awam dan memiliki kepedulian rendah bahkan untuk keperluan diri sendiri.

Kita dapat melihat contoh fakta dilingkungan kita, banyak sekali orang orang yang menghabiskan waktu pagi dengan nongkrong di warung kopi, waktu siang, juga nongkrong di warung kopi dan malam masih saja nongkrong di warung kopi. Padahal banyak hal hal yang lebih berfaedah dilakukan. Seperti, membaca buku, atau kalau tak suka, bisa mengisi waktu luang dengan memperbaiki kandang ayam, mencabut rumbut halaman, menyapu sampah dedaunan kering, menyiram tanaman di kebun, menikmati cahaya matahari sore atau mungkin mencoba hal hal baru yang juga berfaedah.

Kawan, rasa malas memang sangat sulit dihilangkan bila sudah mengakar. Sulit untuk dicabut, namun tak pernah ada kata terlambat. Kita bisa mengubah kebiasaan malas kita dengan cara "MEMAKSA" ya, paksakan diri untuk berubah. Kata memaksa disini bukan pula berarti tindak kekerasan. Maksudnya, kita menyadari banyak hal yang bermamfaat yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kwalitas hidup kita. Kalau biasanya di hari libur kita malas bangun pagi, mulai sekarang kita biasakan bangun pagi. Gunakan waktu libur untuk sejenak berolahraga ataupun relaksasi untuk merilekskan otot otot setelah enam hari sebelumnya diperas. Kalau biasanya kita anti mandi pagi disaat tanggal merah. Usahakan mulai memperbaiki diri, karena dengan tubuh yang fresh, otakpun akan merespons lebih baik.

Malas memang alami terjadi. Namun, kita melihat banyak orang orang diluar sana yang mampu membuang jauh jauh rasa malas dan menggantinya dengan semangat tiada mati. Bukan berarti juga mereka tidak pernah merasa lelah. Namun, mereka punya prinsip dan prinsip itu selalu mereka jaga. Kelak saat mereka sudah berjaya segala rasa lelah, frustasi, letih yang selama ini dihadapinya telah terganti dengan hasil yang memuaskan hati.

Kawan, Malas bisa membuat potensimu mati. Bunuh rasa malasmu!

Ayo bergerak....

#30DWC hari ke 26

Kamis, 10 Maret 2016

Tersadar aku

Mulailah menghargai jasa jasa mereka

Hidup yang telah kita lalui tidak pernah terkepas dari peran serta orang orang terkasih yang setiap saat meluapkan rasa yang tak terkira besarnya untuk kebahagian kita.

Kita begitu menikmatinya. Bersenang senang dalam kemudahan dan meniadakan kepayahan mereka. Saat dirimu butuh, sekonyong konyong engkau hampiri mereka dan menceritakan keluh kesahmu. Dengan disertai senyuman, Mereka selalu ada untukmu. Ketika engkau memberi kabar baik, tak henti hentinya mereka mengucap syukur pada sang pencipta dan ketika sedih melandamu, tahukah engkau, mereka jauh lebih merasakan kesedihanmu itu. Dalam setiap sujudnya dia rangkaikan doa demi doa untuk keselamatanmu.

Tak banyak hal yang dimintanya darimu. Kadang hanya sebatas ucapan yang melapangkan hatinya, mengobati rindunya dan mengusir kekhawatirannya. Sadarkah engkau disaat kapanpun, Saat engkau sedih, saat engkau gembira, bahkan saat kau marah padanya, tangannya yang hangat akan selalu menyambutmu.

Mereka orang orang yang rela terluka demi senyumanmu. Mereka pancaran bintang keabadian. Sinarnya tak pernah pudar walau malam menerjang, karena saat itulah kilauannya semakin memakau.

Sudah saatnya dirimu menunjukkan balasan. Walaupun apapun didunia ini tak akan mampu disandingkan dengan cinta kasih yang telah mereka berikan, Cukuran peluh tak pernah mereka risihkan. Sengatan matahari tak pernah mereka hiraukan, linangan air mata kerinduan, berjuta juta sengatan kemarahan yang engkau lontarkan tak pernah mengusik rasa kasih mereka terhadapmu. Jantung permata hatinya.

Allah...
Ampunilah aku...
Ayah ibu, maafkanlah anakmu...
Anak yang belum bisa memaknai perjuanganmu...
Anak yang belum bisa dijadikan sandaran bahumu..
Anak yang selalu memicu air matamu...

Bunda... Ayahanda
Dengan segenap rasa kasih
Aku mencintaimu...

#30DWC hari ke 25





Rabu, 09 Maret 2016

cinta itu bukan filosopi belaka


Sebagai insan yang dianugrahi firah mencintai dan dicintai. Banyak sudah pujangga yang dengan indah telah melukiskannya. Banyak sudah lakon yang tercipta sebab merasainya. Tentu setiap yang bernyawa punya hak atas fitrah ini. Tumbuhan, hewan serta manusia dititipi rasa ini oleh sang pencipta. Dan setiap jenis mahluk menyikapinya dengan cara yang berbeda.

Tumbuhan dengan malu malu membiarkan angin menerbangkan serbuknya ke tempat lain. Hewan menunjukkan rasa cinta dengan caranya sendiri yang kadang membuat kita beryanya tanya serta manusia, sebagai khalifah di muka bumi menghendaki jalur yang lebih elegan dan bernilai tentang cinta

Cinta, bagaimana manusia menyikapinya?..
Sebagai seorang yang memiliki akal yang sempurna dan nafsu yang tak dapat diterpa, manusia dititipi rasa, yang akan bergelora jika tiba masanya. Namun, dewasa ini, sering kali kita mendengar hal hal tabu yang menjadi lazim untuk diperbincangkan. Apakah benar, cinta hanya bisa dimaknai dalam ruang yang sempit?

Ibarat lautan yang tak pernah kering, seperti itulah rasa yang seharusnya terbina. Hakiki dan tak pernah mati. Kadang kala kita mendengar berita berita yang menggambarkan cinta dari sebelah mata. Apakah benar, cinta itu layaknya kisah romeo dan juliet yang berpegang teguh pada rasa walau kematian yang akan mendera? Apakah benar, cinta adalah kisah yang digambarkan oleh perwujudan laila dan qais yang harus sama sana menderita untuk merasakan hawa dan getarannya?

Kawan, sesaat kita berfikir, kisah diatas rasanya mewakili perasan yang menggebu, perasaan yang kata orang dapat meluluhkan gunung berapi. Namun, ingatlah satu hal, bahwa cinta yang sejati adalah cinta yang didasarkan pada petunjuk ilahi. Bukan hanya sebagai filosopi yang mengagungkan kisah yang mengharukan hati.

Cinta adalah hal magis, tak tahu datangnya dari mana, seketika hinggap tanpa perantara. Banyak sudah anak muda yang digalaukan musabab hal ini. Kawula muda yang menjadikan cinta sebagai pencapaiannya.

Ketika cinta tak berkenan menetap dan hanya sekedar singgah, banyak anak muda yang kalang kabut olehnya, tiba tiba menjadi filosof yang bukan main tentang cinta. Ada yang mengurung diri, ada yang malakukan peristiwa menghapus jejak, ada yang menyikapi dengan cara ekstrem dan berpikir pendek. Dan akhirnya, apa yang didapat, tak lain hanyalah penyesalan.

Lalu, muncul pertanyaan, bagaimana cara kita menyikapinya? Jika kita membuka google dan mengetikkan kata istimewa ini" cinta", engkau akan menemukan banyak sekali penjabaran disana. Namun, bagi diriku, cinta adalah hal suci yang memorinya tak perlu dihapuskan, biarkan semuanya menjadi pelajaran dan kesempatan untuk menemukan yang jauh lebih baik kedepan.

Dari pada hidup engkau pusingkan dengan penyesalan diri dan kegalauan yang tak bermakna. Alangkah lebih baiknya diri untuk selalu melalukan pembenahan, menjadikan  hal yang telah berlalu sebagai pelajaran. Ingatlah, jodohmu adalah cerminan dirimu. Tingkatkan kualitas dirimu, sibukkan diri untuk hal hal yang bermamfaat. Jadikanlah diri bak "intan didalam kaca". Perbanyak sholat sunnah dan puasa sebagai penguat iman dikala rasa mulai menyisir hati. Dan akhirnya tawakkal sebagai jalan penantianmu terhadap ketetapan Sang Ilahi Robbi.

#30DWC hari ke 24

gerhana ini mengingatkanku



Sudah sejak lama berita tentang gerhana matahari total ini kami dengar. Serta yang menjadi istimewa daerah daerah yang dilalui lintasan solar eclipse adalah tempat tempat persinggahan kami selama mengikuti kegiatan KPN/LNRPB Sail Tomini 2015. Kami menyinggahi maluku utara (ternate) serta parigi Moutong (sulawesi tengah) sebagai tempat dilangsungkannya rangkaian acara puncak Sail Tomini 2015.

Malam tadi, kerinduanku akan orang tua angkat kami di parigi memuncak. Aku putuskan segera menghubungi orang tua angkat kami disana. Serta juga menghubungi teman serumah di home stay, KPN perwakilan provinsi Aceh. Ternyata kami merasakan kerinduan yang sama, kerinduan akan orang tua angkat, suasana kapal, teman teman seperjuangan serta pengalaman yang begitu mengesankan. Bagaimana tidak, selama satu bulan kami memecah ombak bersama KRI Teluk Bintuni 520. Beribu kisah tercipta disini. Pun sekarang kami masih saling berkomunikasi. perbedaan suku, beda kebudayaan, bahkan perbedaan kepercayaan adalah semua hal yang mempersatukan kami. Disaksikan oleh luas nya lautan serta birunya langit terbentang kami bersatu dalam ikatan persahabatan.

Lewat layar televisi, yang memutar tentang wilayah ternate serta parigi yang akan dilalui lintasan gerhana matahari total, memoriku seakan berputar ke waktu yang sama saat kami pertama kali menginjakkan kaki ditempat ini. Saat kami diternate, dari kejauhan sebelum kapal merapat kami sudah melihat indahnya kota dibawah kaki gunung gamalama ini. Seakan birunya laut disana sudah menanti kedatangan kami. Keramahan masyarakat ternate sungguh menyamankan kami. Daerah yang mendapat julukan negeri seribu mesjid ini memang kental dengan nilai islami, mesjid megah didirikan tepat di tepi laut dan disampingnya ada duafa centre yang bentuknya mirip dengan mesjid namun diperuntukkan sebagai gedung serbaguna. Aku masih mengingat betul pada pagi harinya kami maraton mengelilingi kota tepi laut ini. Tak bosan mata memandang, sepanjang jalan kami disuguhi birunya lautan serta gunung gunung yang tinggi menjulang. Juga ingat sekali pada suasana kami berburu batu akik serta besi putih khas ternate disepanjang emperen jalan.

Begitupun saat kami homestay ditempat acara puncak sail tomini. Kami ditempatkan pada homestay yang berbeda, setiap pagi ketika kami membuka pintu rumah, deburan ombak akan menyapa, rumah ditepi pantai. Sorenya Bapak mengajak kami menyusuri pantai berpasir putih, melihat parahlayangan, serta menyusuri sungai kecil, disana kami melihat ikan kecil kecil yang dinamai nike, mirip dengan nama artis terkenal itu. Nike adalah ikan yang tumbuh besar di laut namun akan kembali ke tempat asal untuk bertelur dan menetaskan anak anaknya. Layaknya manusia, seberapapun jauhnya menyusuri dunia tempat kembali tetaplah kampung halaman. Dan nantinya Ibu menyuguhi untuk kami masakan berbahan nike, dan kami begitu lahap menikmatinya.

Pengalaman ini membuatku sangat bersyukur, Tuhan telah menciptakan alam yang begitu indah, daratan yang membentang, lautan yang terhampar sejauh mata memandang. Dan manusia adalah eksekutifnya.

#30DWC hari ke 7

nasehat untukku dan untukmu

Hai sahabat, apa kabarmu hari ini? semoga Tuhan selalu melimpahi kita dengan rahkmat, hidayah serta karuniaNya, aamiin

Nasehat untukku 

Orang tuaku bukanlah orang tua yang terlalu meribetkan anaknya. Kami diberikan kebebasan untuk melakukan apa yang kami inginkan. Orang tuaku juga tak sering mempermasalahkan terhadap sesuatu yang menyangkut hidup kami. Mereka menyerahi kami tanggung jawab atas pilihan kami. Dan bagiku, ini merupakan bentuk kepercayaan mereka mereka terhadap anaknya, maka aku berusaha untuk tidak mengecewakan orang tuaku.

Ayah dan ibuku adalah dua orang dengan tipe berbeda, mungkin sangat berbeda. Ayah lebih cerewet dibanding Ibu dan Ibu lebih sering mengalah, namun kadang kala hal sebaliknya yang terjadi. Jika kami anak anaknya bertengkar maka ayah akan sigap melerai dan memarahi kami. Namun ibu, dia menyiratkan ketidaksukaan terhadap tindakan kami dengan tindakannya sendiri. Dan saat Ibu diam, saat itulah rasa sakit dan bersalah yang teramat dalam aku rasakan.

Kami bukanlah keluarga yang kaya, dan bukan pula keluarga yang serba kekurangan kalau boleh aku kata. Ayah bekerja sebagai guru SD dan Ibu adalah seorang ibu rumah tangga. Sesekali ibu mengajakku ke kebun, dan pada saat aku ngeloyo minta pulang sementara pekerjaan masih banyak belum selesai maka ibu akan segera mengemasi barang-barang bawaan dan mengajakku pulang. Begitulah sosok beliau. 

Karena ibu lebih sering dirumah, kami anak anaknya lebih dekat kepada beliau. Aku sering mendengar ibu-ibu lain suka ngerumpi dirumah tetangga, maka akan aku pastikan ibu bukanlah dalam golongan itu. Ibu pun jarang membanggakan kami pada orang lain, seperti ibu ibu lainnya. Namun lain dengan ayah. Walaupun ayah bersikap biasa dirumah, lambat laun aku tahu beliau sangat membanggakan kami, anaknya yang belum bisa dikatakan begitu.

Sering kami anak anaknya, bersikap nakal dan menyusahkan. Kami meminta uang lebih untuk hal yang tidak penting, kami saling bertengkar, sering tidak mengabari beliau saat tidak dirumah, sering bersikap kekanakan, bahkan sikap kurang ajar yang kami tunjukkan. Maka, ketika kami menunjukkan sikap itu, ayah akan marah sebentar, sementara ibu memilih diam. Lalu, akhirnya mereka berdua terdiam. Dan kami sangat menyesal dalam diam.

Aku pernah berfikir, bahwa ibu dan ayah bukan pasangan yang cocok, dalam banyak hal misalnya. Mereka sering bertengkar, Memperdebatkan ini dan itu, mengungkit masa lalu, hal hal remeh, mencoba mengerti dengan cara yang bertentangan. Dan sekarang, kamilah yang jadi pendengar. Tapi akhirnya, baru aku sadari, karena itulah mereka menjadi pasangan yang sempurna. 

Ayah dan Ibu bukan tipe orang tua yang merecoki kami dengan banyak nasehat, tentang inilah, tentang itulah. Sesekali mereka memang menyampaikan kesukaan ataupun ketidaksukaan mereka serta harapan mereka akan kami dimasa yang akan datang. Lalu aku, ya aku kadang diam dan sesekali menyanggah.

Selama 20 tahun aku menjadi anak mereka. Aku tidak sedikitpun berfikir mereka sama seperti orang tua lain. Karena mereka adalah orang tuaku dan aku sangat terbiasa dengan sikap mereka. Aku tidak pernah berangan angan, jika aku punya orang tua seperti orang tua mereka, juga tak ingin membandingkan. karena hal inilah yang membuat aku bahagia. Karena aku juga sangat bahagia menjadi anak mereka. Menjadi kakak bagi kedua adikku yang super.

Kini, aku sudah mengetahui apa makna tersirat dari setiap perilaku orang tuaku, dan bagaimana seharusnya aku bertindak. Kendalaku yang terbesar adalah mengendalikan diri sendiri. Kini, aku faham, apa harapan mereka terhadapku, bagaimana cara mereka membanggakanku, dan seperti apa rasanya, ya begitulah.

Sedikit pesanku untuk teman teman adalah bahwa "Tipe dari masing masing orang tua itu berbeda, kalian sebagai anaknyalah yang paling mengerti akan itu. Jangan pernah menyamakan antara sikap orang tua satu dengan yang lainnya. Belajarlah untuk tidak sekedar mengerti tapi lebih pada memahami".

untuk satu hal kita bisa menyamakan persepsi, bahwa "setiap orang tua sangat menyayangi anaknya "

Semoga tulisan ini memberikan mamfaat :)

#30DWC hari ke 24

Selasa, 08 Maret 2016

sikap anda berubah maka hidup anda juga berubah


Hai sahabat, setiap hari kita menjalani kehidupan. 24 jam yang sama diberikan Tuhan pada setiap insan. Apa yang sudah kita lakukan dalam 24 jam tersebut merupakan pemberat timbangan pada kisah hidup kita selanjutnya.

Kawan, dalam 24 jam, ada diantara kita yang bisa mengurus suatu negara, ada yang bisa menghimpun organisasi, ada yang bisa mencapai prestasi yang gemilang dan juga yang bahkan untuk mengurus diri sendiri tak mampu. Apa yang membedakannya? Semua itu kembali kepada diri sendiri, diri setiap anak adam. Bagaimana sikap yang telah kita tunjukkan dalam menjalani hari hari serta mensyukuri setiap nikmat yang diberikan?

Tidak jarang kita melihat sosok orang orang tangguh yang bersahaja dalam kehidupan. Ibarat permainan maka mereka adalah sang pemenang. Dan sebaliknya, orang orang yang merasa hidup sebagai suatu beban cenderung akan menjalaninya dengan rasa malas, ketidak bergairahan, merasa tidak mampu, tidak berusaha mengoptimalkan diri dan akhirnya menjadi pecundang bagi kehidupan. Mana pilihan kita tergantung pada bagaimana sikap kita dalam menjalani, apakah kita akan diam dan merasa cukup dalam kekurangan atau berusaha mengubah dan mengoptimalkan potensi agar kita juga mendapat apa yang kita inginkan. Bukankah ini sesuai dengan firman Tuhan, bahwa " tidak akan berubah nasib suatu kaum, kalau tidak kaum itu sendiri yang mengubahnya".

Cara pandang kita juga sangat mempengaruhi terhadap cara kita betindak. Hal yang sederhana kadangkala kita acuhkan dan kita berlomba lomba untuk mencapai yang lebih rumit serta berfokus sejak awal pada hal yanh besar. Padahal sebuah rumah selalu dibangun oleh letakan batu bata pertama. Gedung yang tinggi menjulang juga berawal dari pondasi yang rendah, sawah ratusan hektar yang membentang juga dimulai oleh bibitan pertama. Hasil itu penting namun prosesnya jauh lebih penting.

Tiada kesah dirimu sekarang, walau masih kecil. Selama selalu dipupuk, disiram dan disayang. Pohon yang awalnya hanya berupa dua daun kecil akan lambat laun menjadi pohon yang kokoh serta mempunyai mamfaat yang besar bagi kehidupan. Meneduhkan sekeliling, memberikan kesejukan, memberikan buah ranum, memberikan daun penyejuk mata, bahkan diatas diakhir riwayatnya, batang yang kuat akan selalu dibutuhkan.

Ketika kita memandang suatu hal itu susah maka akan lebih banyak hal susah yang akan menyertainya kemudian. Jika kita memandang bisa, maka tanpa kita tahu caranya, jalan itu terbuka untuk kita. Impian pun sama, jalani dan buka pintu pertama dengan membaca maka pintu pintu berikutnya akan terbuka. Ketahuilah, ini adalah petinjuk bagi orang orang yang memikirkan.

Kembali lagi, semuanya tergantung pada bagaimana kita bersikap. Sikap anda berubah maka hidup anda juga berubah.

#30 DWC hari ke 23

Senin, 07 Maret 2016

Gejolak



Hai kasih, kenapakah kau sangkakan semuanya dengan seraut muka?
Adakah rasa salah yang membenamkan kebenaran akan jiwa yang diterpa?
Kapankah dia akan merasa sehat dari lumpuh yang mendera?
Jerit jerit bagi jiwa yang merana

Hai hati, berkecamukkah kamu melihat mereka?
Nadi itu bukan denyutanmu, dia memang bukan untukmu
Sadarkah engkau ketika memulai membangun dengan tonggak ditanah orang?
Rasailah olehmu hati, sakit itu melemahkanmu

Jiwa, apakah belahan jiwa itu ada?
Kapan kau pertemukan hati dengannya?
Tidakkah engkau iba melihatnya tertumpu di gelap malam?
Apakah dirimu sudah dibutakan nestapa akannya...

Nafas, masihkan kau hembuskan angin kehidupan?
Masih belum cukupkah, masih bertahankah engkau bersamanya?
Lidah kelu, bibir bergetar menahan luka menganga
Obat mana yang kan kau carikan?

Tinta hitam telah ditorehkan
Kelambu biru pun sudah dikembangkan
Tandu tandu sudah dibawakan
Akan pertanda matinya sebuah harapan

#30 DWC hari ke 22

Minggu, 06 Maret 2016

menjalani hobi bertabur makna


Sering main handphone ? 
Apa saja kegiatan yang dilakukan bila sedang mengutak atik handphone? Apakah hanya sekedar update status terbaru, selfie, mengomentari status atau hanya sekedar membaca gossip terbaru serta menonton youtube atau menghabiskan waktu berjam jam untuk main games kesukaan? 

Main handphone adalah kebiasaan umum masyarakat zaman sekarang dan menjadi hobi sesuai perkembangan zaman. Banyak sekali orang orang khususnya kawula muda menggandrungi alat teknologi terbaru ini. Bahkan sebagian besar orang mempunyai ketergantungan pada media komunikasi ini . saya juga termasuk salah satu penggemar alat ini, bagaimana tidak, rasanya banyak sekali hal hal positif yang ada pada benda kotak kecil ini. Bahkan beberapa teman saya mengatakan, jika tidak memegang hp selama sehari, ada sesuatu yang hilang. Waw… besar sekali pengaruhnya bagi sebagian orang, apakah anda termasuk diantaranya?

Coba deh direnungkan, apa saja kegiatanmu selama sehari? Berapa lama waktu yang kamu habiskan untuk mengutak atik benda ini? berapa besarkah mamfaat yang kamu peroleh selama menggunakan benda ini? Serta coba bandingkan, apa pula dampak negative jika kita terlulu sering bersentuhan dengan alat ini? Coba kawan kawan buat daftar nya deh, yang ini bertujuan untuk melihat sejauh mana ketergantungan kita terhadap handphone. Contohnya, dengan handphone saya dapat berkomunikasi dengan  keluarga serta teman, dengan hp saya juga bisa mendapat informasi terbaru dll. Lalu bandingkan dengan hal yang sebaliknya, karena keasyikan main hp saya jadi malas baca buku, lebih senang berkomunikasi dalam dunia maya dari pada kontak langsung, pengeluaran yang semakin besar untuk akses internet dsb.
seringkali kita menikmati hobi tanpa makna, berjam jam melototi hp, lupa makan dan minum, mengabaikan sekitar, asyik dengan dunia sendiri dan lebih parahnya, sering kita menempatkan kita dalam posisi bahaya ketika kita tidak  bisa mengontrol kesukaan kita ini, contohnya mengemudi sambil teleponan, menyeberangi jalan sambil chatingan, dan hal hal lainnya. Yang bisa saja membahayakan diri kita maupun orang lain. 
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menjadikan hobi main handphone ini menjadi keberkahan. Bahkan di zaman yang serba canggih seperti sekarang tak jarang, handphone menjadi pundi pundi penghasilan. Tapi jangan salah penafsiran, pundi pundi disini bukan pundi pundi pada burung ya, hehe. Tapi lebih kepada, bagaimana caranya kita memberdayakan handphone sehingga dapat memberikan utility (mamfaat) yang lebih terhadap penggunanya. Mau tahu caranya? Yuuk mari…

1.Dengan handphone kita bisa memulai usaha, usaha kecil kecilan pun tak mengapa seperti jualan pulsa handphone serta online shop untuk memulai usaha, optimalkan media sosial yan kamu punya untuk promosikan produk yang kamu jual.

2.Berdayakan hp anda untuk mendapatkan informasi  berkualitas, contohnya terkait info sosial, kesehatan, ilmu pengetahuan, beasiswa, caranya tinggal download atau klik halaman yang diinginkan.  jadi tak hanya buka hp apabila ingin ganti foto dp atau buat status baru, apalagi yang galau galauan, udah gak zamannya deh, malu sama kucing, meong 3x

3.Gunakan media komunikasimu sesuai porsinya, yang sedang sedang saja. Mamfaatkan fitur fitur hp sesuai fungsinya. Atur waktu dan tahu waktu ketika menggunakan.

Apapun hobi mu, mari jadikan itu lebih syarat makna dengan memberdayakan usaha kita difalamnya. Jadikan hobi sebagai ladang untuk mengeruk kebajikan.

#30DWC hari ke 21 

Sabtu, 05 Maret 2016

puisi tentang hujan

Hujan

Malam ini engkau datang
Bersama dengan kabut senja dan dinginnya malam
Serta matahari yang kembali ke peraduan

Apa yang engkau hantarkan hari ini?
Banyak nian kucuran yang kau tumpahkan
Adakah engkau marah dengan kilat yang menyambar?
Ataukah itu pertanda sebuah kesuburan?

Malam ini engkau datang bersama derainya butiran
Jernih tapi menyakitkan
Engkau tumpahkan sebagian dari dirimu
Engkau bawa pasir pasir halus maupun benatuan
Engkau siram bunga dan tanah gersang

Engkau ajak angin bersamamu
Menggoyang pepohonan dan menjatuhkan dedaunan
Engkau basahkan seluruh permukaan
Menerpa rumput rumput kusam
Serta benih benih di pelosok tanah

Kini dia tumbuh ke permukaan
Menyapa alam dan mentari siang
Lambaian pucuk pertamanya memberi sebuah tanda akan kehidupan
Secercah harapan yang akhirnya berkembang

Bertudung pada langit mendung
Menghantar pada awan hitam
Mungkin Badai akan datang
Engkau berubah sesuai dengan tuntutan
Namun yang engkau datangkan tetaplah sebuah harapan
Akan hujan......

Jumat, 04 Maret 2016

tanggung jawab

Tanggung jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab,menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu bersinggungan dengan komunitas, pribadi manusia itu sendiri serta makhluk yang spritula. Dalam hal ini, ada beberapa tingkatan dari tanggung jawab jika dilihat dari segi kuantitas dan kwalitas manusia :

1. Tanggung jawab pada diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri memiliki arti yang lebih personal. Sederhananya, manusia memiliki tanggung jawab untuk diri pribadi (perseorangan) yang harus dikelola dan dipenuhi. Contohnya, tanggung jawab yang bersifat biologis ,seperti makan,minum, istirahat, olahraga, dsb. Hal ini dibutuhkan manusia dan mutlak harus dilaksanakan sebagai tanggung jawabnya terhadap kelangsungan kehidupannya sendiri. Contoh lain bertanggung jawab pada diri sendiri dalam hal keselamatan adalah menggunakan helm saat berkendara, menaati rambu rambu lalu lintas. Serta mampu mengontrol diri terhadap sesuatu tindakan sesuai porsi yanh wajar juga merupakan tanggung jawab terhadap diri sendiri.

2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Tanggung jawab terhadap keluarga adalah anggota keluarga (ayah, ibu, anak, kakek, nenek dll) mempunyai tanggung jawab terhadap anggota keluarga yang lain serta berusaha untuk mencapai tanggung jawab tersebut dengan melakukan pemenuhan serta usaha. Tanggung jawab dalam keluarga umumnya didasarkan pada posisi seseorang anggota keluarga dalam keluarga. Contoh: ayah bertanggung jawab sebagai kepala keluarga, sosok teladan anak, tulang punggung keluarga, pemberi nafkah. Sebagai ibu maka tanggung jawab yang disandangnya adalah sebagai pelimpah kasih sayang, mengasuh dan menjaga anak, dsb. Sebagai anak, maka tanggung jawabnya adalah patuh, rajin, dan hal hal baik lainnya.

3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Maksudnya adalah sebagai mahluk zoon politicon, manusia mustahil bisa hidup sendiri. Manusia pasti membutuhkan dan dibutuhkan dalam komunitasnya. Contohmya terhapa lingkungan masyarakat tempat tinggal kita, kita bertanghung jawab untuk mengikuti aturan yang berlaku, berperilaku sesuai tintan norma. Neryanggung jawab untuk tolong menolong, kenal mengenal serta bersilaturahmi anyar sesama. Dalam masyarakat kita juga bertanggung jawab untuk saling menghormati dan menghargai. Tanghung jawab kita falam tatanan kehidupan bermasyarakat didasarkan pada asas kelkeluargaan dan saling memilki.
4. Tanggung jawab terhadap lingkungan alam
Sang Maha pencipta telah dengan sempurnanya mengatur peredaran alam semesta berserta isinya. Sebagai manusia yang ditunjuk sebagai khalifah (pemimpin) di atas bumi, kita bertanggung jawab untuk menjaga serta memamfaatkan apa yang telah diciptakannya dengan sebaik baiknya serta menghindari sifat tamak dan rakus sehingga alam baik itu tumbuhan maupun hewan bisa menjalankan fungsinya masing masing

5. Tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Sebagai makhluk beragama dan percaya pada hal hal uang gaib. Sudah sepantasnya manusia bersyukur serta menjalankan tanggung jawabnya terhadap Sang Maha Kuasa. Dengan menjalankan perintahnya serta menjauhi larangannya. Manusia yang disempurnakan dengan sebaik baik bentuk dan menjalankan kehidupan duniawi semata mata sebagai bekal terhadap kehidupan akhirat. Tanggung jawab manusia pada akhirnya nanti adalah mempertanggung jawabkan segala perbuatannya selama di masa hidupnya. Sehingga tanggung jawab manusia terhadap pencipta adalah tanggung jawab dengan tingkatan yang paling tinggi dan fitrah untuj mencapai hakikat yang sesungguhnya dari penciptaan itu sendiri

#30DWC hari ke 19

Kamis, 03 Maret 2016

tentang lagu anak anak

Aku adalah anak gembala
Selalu riang serta gembira
Karena aku senang bekerja
Tak pernah malas ataupun lengah

Tralala la la la la
tralala la la la la la la

Setiap hariku bawa ternak
Ke padang rumput,dikaki bukit
Rumputnya hijau,subur
dan banyak
Ternakku makan tak pernah sdikit
Tralala.......

Pernah dengar lagu diatas, sebagian kita mungkin akan menjawab ya.
 Lagu aku akan gembala adalah salah satu lagu anak yang sangat populer di masanya. Menceritakan tentang keriangan anak dalam menjalani harinya, beraktivitas yang menyenangkan dan selalu bergembira.

Atau lirik lagu naik delman sebagai berikut

Pada Hari Minggu ku turut ayah ke kota
Naik delman istimewa ku duduk di muka
Ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja
Mengendarai kuda supaya baik jalannya

Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk
Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak suara s'patu kuda

Dua contoh lagu diatas adalah lagu lagu anak anak yang memberikan aura kegembiraan dan aman bagi anak anak.
Pada zaman sekarang ini, jarang sekali kita menjumpai lagu lagu anak yang mempopulerkan jati diri anak. Kalaupun ada, lagu lagu anak zaman sekarang bergaya lebih dewasa. Hingga anak anak kecil tak jarang kita temukan menyanyikan lagu lagu orang dewasa yang mungkin mereka saja belum tahu maksudnya.

Saya sering mendengar anak anak yang usia nya masih sangat belia menyanyikan lagu lagu dengan konten konten dewasa didalamnya. Belum sepantasnya anak anak menggandrungi hal hal tersebut. Media massa mengambil andil yang sangat signifikan dalam hal ini. Pun sekarang kita sudah jarang mendengar lagu lagu anak tersebut diperdengarkan secara umum di media media massa khususnya televisi. Kita lebih sering dihadapkan pada tayangan maupun siaran siaran lagu yang bertema kegalauan, cinta cintaan, hingga hal hal yang kurang mendidik lainnya yang sudah menjadi umum dikalangan kita.

Coba kita tanya anak anak yang sekarang umurnya dibawah 10 tahun tentang lagu lagu anak anak, jarang mereka yang mengetahui. Tapi kalau disuruh mengikuti lagi di televisi meraka mungkin yang paling hapal.

Anak anak memiliki jiwa polos serta daya serap informasi yang tinggi sehingga info info dalam hal ini lagu sangat mudah hapal oleh mereka, apalagi yang bernada semarak. Ini  akan membentuk pola tingkah laku anak, untuk menganggap hal yang biasa dari lirik lirik yang didengarkannya kepada suatu tingkah laku. Semoga saja kita sebagai kakak, ataupun orang tua maupun guru bisa memberikan pengarahan dengan cara yang bijak agar lebih selektif dalam mengontrol perkembangan si kecil.

#30DWC hari ke 18

Rabu, 02 Maret 2016

tips dan trik mengontrol emosi

Hai hai hai kawan
Apa kabarmu hari ini, amazing bukan,,,

Pernahkah dirimu marah, emosian???
Pasti pernah lah ya, apa sih yang kamu lakukan kalau lagi emosian?
Mau pecahin barang? Memaki orang lain? Atau berteriak sejadi jadinya?

Seperti yang dilansir oleh www.top10indo.com ada beberapa tips dan trik yang bisa kita lakukan untuk mengontrol emosi, yuk cekidot

Ada banyak metode yang bisa anda gunakan untuk mengontrol emosi.  Mulai cara-cara alami dan sederhana, hingga menggunakan obat-obatan tertentu.  Yang jelas, emosi memang harus selalu dikendalikan, apalagi dalam situasi yang menuntut anda untuk bersikap secara profesional.  Jangan sampai rasa marah, sedih, atau bahkan senang mempengaruhi anda saat harus mengambil keputusan-keputusan penting yang seharusnya dilandasi oleh logika.  Nah, berikut ini adalah tips ampuh tentang 10 cara mengontrol emosi


10.  Meditasi

Meditasi memang sebuah langkah yang sangat tepat untuk meredam emosi anda, terutama ketika sedang sangat marah atau sangat sedih.  Saat emosi anda sudah hampir mencapai batas puncak, temukanlah ruangan yang tenang, cari posisi duduk yang nyaman, bernafaslah dengan pelan, dan fokus pada satu titik tertentu.  Pejamkan mata anda, dan mulailah untuk bermeditasi selama 5-15 menit.  Hal ini sangat berguna untuk membantu anda mengurangi kadar emosi yang menggelegak di kepala.

Untuk melakukan meditasi yang efektif, pastikan untuk membaca 10 Cara Meditasi Yang Benar yang kami publikasikan beberapa waktu lalu


9.  Jauhkan diri anda dari situasi yang membuat anda emosional

Cara ini sebenarnya sangat logis dan masuk akal.  Ketika emosi memuncak, jauhkanlah diri anda dari sumber emosi tersebut.  Bahkan jika kondisi benar-benar mendesak, berusahalah untuk mencari waktu barang 5 menit untuk keluar dari situasi yang menjadi sumber meningginya emosi anda.  Temukan ruang yang tenang sekedar untuk "bernafas", tenangkan diri anda di sana sampai anda merasa lebih siap untuk menghadapi lagi permasalahan tersebut.


8.  Berpikir dengan logis, bukan emosional


Memang, akan sangat susah untuk berpikir secara logis saat emosi sedang tinggi-tingginya.  Namun hal ini justru menjadi suatu ujian, seberapa tenangnya anda bisa menghadapi tekanan.  Yang dimaksud berpikir dengan logis adalah mempertimbangkan masak-masak keuntungan dan kerugian dengan perhitungan matematis.  Gunakanlah perhitungan dan pertimbangan logis tersebut untuk mengatasi rasa marah, benci, takut, atau harapan tinggi yang ditimbulkan oleh emosi anda.


7.  Alihkan pikiran anda

Ketika suatu masalah membuat beban emosi anda semakin berat, cobalah untuk memikirkan hal-hal lain.  Anda bisa mencoba berhitung dari 1 sampai 10, menyebutkan berbagai nama binatang yang anda ketahui, atau mengingat-ingat cerita lucu yang pernah anda baca.  Usahakan untuk tidak memikirkan masalah yang menjadi sumber emosi sampai anda merasa lebih siap untuk menghadapinya tanpa harus "meledak"


6.  Introspeksi


Selalu lakukan introspeksi.  Tinjau lagi permasalahan dari sudut pandang orang lain, sambil mencoba mengoreksi diri anda sendiri.  Jangan takut untuk mengakuinya ketika anda menyadari bahwa anda melakukan suatu kesalahan, yang justru membuat anda merasa emosi.  Jangan biarkan pride anda menghalangi proses introspeksi, dan membuat emosi anda semakin tinggi.


5.  Menyepi

Ketika sedang berada di puncak emosi, cobalah untuk menjauhkan diri dari orang lain.  Ketika anda sedang mengalami kesedihan hebat atau kemarahan yang berapi-api, jangan merasa segan untuk meminta izin dari pekerjaan rutin anda.  Cobalah untuk pergi ke luar kota, mengunjungi orang tua anda, atau pergi sendirian ke tempat dengan suasana baru.  Hal ini terbukti sangat efektif untuk mengontrol dan mengendalikan emosi yang terpendam dalam diri anda.


4.  Lakukan kilas balik

Hampir sama seperti introspeksi, cobalah untuk mengenang berbagai hal di masa lalu.  Ingat-ingatlah saat di mana anda harus mengambil keputusan penting, apa alasan anda mengambil keputusan tersebut, dan bagaimana keputusan tersebut bisa membawa anda ke situasi saat ini.  Ketika melakukan kilas balik, cobalah untuk mengingat lagi mimpi-mimpi, impian, dan prinsip yang anda pegang teguh.  Hal-hal ini akan membuat anda lebih termotivasi dan lebih mudah dalam mengontrol emosi.


3.  Membaca


Membaca bisa menjadi sebuah aktivitas yang efektif untuk mengontrol emosi.  Bacalah buku-buku yang bisa menenangkan diri anda atau membuat anda melupakan permasalahan yang sedang anda hadapi.  Buku tersebut bisa berupa komik, kisah komedi, atau buku-buku motivasi yang membuat anda bisa berpikir lebih tenang.  Selain itu dengan membaca otak anda akan lebih mudah untuk menyusun sudut pandang baru dalam melihat masalah yang saat ini sedang anda hadapi.


2.  Ceritakan masalah anda pada orang lain

Jangan memendam emosi yang meluap-luap sendirian.  Cobalah untuk menceritakan masalah yang anda hadapi pada orang-orang terdekat yang anda percayai.  Walaupun mungkin mereka tidak bisa memberikan solusi, setidaknya beban berat yang anda pikul akan terasa lebih ringan jika diceritakan pada orang lain.  Jika perlu, gunakan jasa psikolog atau psikiater untuk membantu anda memberi solusi dan terapi dari sudut pandang profesional.


1.  Biarkanlah berlalu


Cobalah untuk belajar membiarkan hal-hal tertentu lepas dari hidup anda.  Hal-hal yang bisa menimbulkan emosi anda, seperti rasa marah, sedih dan cemas akan makin menjadi masalah apabila anda terus memikirkannya.  Hal-hal tersebut juga sebenarnya bisa pergi dari hidup anda dengan mudah, namun anda sendirilah yang justru tidak rela untuk membiarkannya pergi dari pikiran anda dan terus-terusan memikirkannya.  Oleh karena itu, ikhlaskanlah.  Biarkanlah yang lalu menjadi masa lalu, dan fokuskan diri anda untuk menghadapi masa depan.


#30DWC hari ke 17

rute rute layar KPN sail tomini 2015


Assalamualaikum
Pada pos sebelumnya saya sudah janji untuk menceritakan rute rute perjalanan yang kami tempuh selama sebulanan penuh mengarungi laut indonesia.


Rute kegiatan lintas nusantara remaja dan pemuda bahari/kapal pemuda nusantara dalam sail tomini 2015 ada sebagai berikut:

Jakarta(JITC)- kota baru( kalimantan selatan) - pulau siau( sulawesi utara)- pulau tahuna( sulawesi utara)- pulau melonguane, talaud - ternate (maluku utara) - parigi( sulawesi tengah) - pulau muna( sulawesi tenggara) - jakarta

Inilah rute rute yang kami tempuh selama menjalani program KPN. Walaupun area kebaharian, namun agenda kami tidak hanya melakukan pelayaran selama perjalanan. Kami juga melakukan kegiatan singgah, home stay dan lain sebagainya, baik saya akan jelaskan satu persatu ya,

1. KRI Teluk Bintuni, JICT, Jakarta
26-27 agustus 2015
Ket: registrasi dan pembekalan beserta serta pembagian atribut

2. Jakarta-kota baru
28-31 agustus 2015
Ket: layar

3. Kota baru-kalimantan selatan
31 agustus-1 september 2015
Ket: singgah (dijamu tuan rumah bak raja, segala macam makanan ada dan gratisssss)

4. Kota baru-pulau siau
1-4 september
Ket:layar

5. Pulau siau, sulut
4 september
Ket:singgah ( sebagian besar penduduk beragama kristen, dan sebagian kecil dengan agama yang lain, hidup toleransi antar sesama)

6. Pulau siau-pulau tahuna
4-5 september
Ket:layar

7. Pulau tahuna, sulut
5-7 september
Ket: singgah
8. Pulau tahuna-melonguane
7-8 september
Ket:layar

9.pulau melonguane, talaud
8 september 2015
Ket:singgah

10. Pulau melonguane-ternate
8-9 september
Ket: layar

11. Ternate,maluku utara
9-11 september 2015
Ket:singgah(melihat keindahan laut, gunung,danau serta keindahan kota ditepi laut)

12. Ternate- parigi
11-13 september 2015
Ket: layar

13. Parigi moutong,sulawesi tengah
13-19 september 2015
Ket:homestay ( bertemu orang tua angkat disana)

14. Parigi-pulau muna
19-21 september 2015
Ket: layar

15. Pulau muna, sulawesi tenggara
21-22 september 2015
Ket:singgah

16. Pulau muna- jakarta
22-25 september 2015
Ket:layar

17. Jakarta
25 september 2015
Ket: kepulangan peserta

Jadwal kegiatan diatas adalah jadwal yang disusun oleh pihak panitia penyelenggara. Dalam prakteknya ada beberapa jadwal yang bergeser dari jadwal yang ditentukan karena adanya faktor instrinsik dan ekstrinsik.namun tidak berpengaruh signifikan.

Selama dalam pelayaran kami banyak melakukan kegiatan, seperi penampilan seni budaya daerah masing masing, diskusi, materi, proposal dan lain sebagainya. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan kita pada jiwa disiplin, tanggung jawab juga mengajarkan akan pentingnya jiwa patriotisme untuk mencintai tanah air indonesia.

Pemuda.... Maju
Indonesia... Jaya
Siapa kita...indonesian
Sail tomini.... Kanakutora yihuuuuu

#DWC hari ke 16