Rabu, 09 Maret 2016

nasehat untukku dan untukmu

Hai sahabat, apa kabarmu hari ini? semoga Tuhan selalu melimpahi kita dengan rahkmat, hidayah serta karuniaNya, aamiin

Nasehat untukku 

Orang tuaku bukanlah orang tua yang terlalu meribetkan anaknya. Kami diberikan kebebasan untuk melakukan apa yang kami inginkan. Orang tuaku juga tak sering mempermasalahkan terhadap sesuatu yang menyangkut hidup kami. Mereka menyerahi kami tanggung jawab atas pilihan kami. Dan bagiku, ini merupakan bentuk kepercayaan mereka mereka terhadap anaknya, maka aku berusaha untuk tidak mengecewakan orang tuaku.

Ayah dan ibuku adalah dua orang dengan tipe berbeda, mungkin sangat berbeda. Ayah lebih cerewet dibanding Ibu dan Ibu lebih sering mengalah, namun kadang kala hal sebaliknya yang terjadi. Jika kami anak anaknya bertengkar maka ayah akan sigap melerai dan memarahi kami. Namun ibu, dia menyiratkan ketidaksukaan terhadap tindakan kami dengan tindakannya sendiri. Dan saat Ibu diam, saat itulah rasa sakit dan bersalah yang teramat dalam aku rasakan.

Kami bukanlah keluarga yang kaya, dan bukan pula keluarga yang serba kekurangan kalau boleh aku kata. Ayah bekerja sebagai guru SD dan Ibu adalah seorang ibu rumah tangga. Sesekali ibu mengajakku ke kebun, dan pada saat aku ngeloyo minta pulang sementara pekerjaan masih banyak belum selesai maka ibu akan segera mengemasi barang-barang bawaan dan mengajakku pulang. Begitulah sosok beliau. 

Karena ibu lebih sering dirumah, kami anak anaknya lebih dekat kepada beliau. Aku sering mendengar ibu-ibu lain suka ngerumpi dirumah tetangga, maka akan aku pastikan ibu bukanlah dalam golongan itu. Ibu pun jarang membanggakan kami pada orang lain, seperti ibu ibu lainnya. Namun lain dengan ayah. Walaupun ayah bersikap biasa dirumah, lambat laun aku tahu beliau sangat membanggakan kami, anaknya yang belum bisa dikatakan begitu.

Sering kami anak anaknya, bersikap nakal dan menyusahkan. Kami meminta uang lebih untuk hal yang tidak penting, kami saling bertengkar, sering tidak mengabari beliau saat tidak dirumah, sering bersikap kekanakan, bahkan sikap kurang ajar yang kami tunjukkan. Maka, ketika kami menunjukkan sikap itu, ayah akan marah sebentar, sementara ibu memilih diam. Lalu, akhirnya mereka berdua terdiam. Dan kami sangat menyesal dalam diam.

Aku pernah berfikir, bahwa ibu dan ayah bukan pasangan yang cocok, dalam banyak hal misalnya. Mereka sering bertengkar, Memperdebatkan ini dan itu, mengungkit masa lalu, hal hal remeh, mencoba mengerti dengan cara yang bertentangan. Dan sekarang, kamilah yang jadi pendengar. Tapi akhirnya, baru aku sadari, karena itulah mereka menjadi pasangan yang sempurna. 

Ayah dan Ibu bukan tipe orang tua yang merecoki kami dengan banyak nasehat, tentang inilah, tentang itulah. Sesekali mereka memang menyampaikan kesukaan ataupun ketidaksukaan mereka serta harapan mereka akan kami dimasa yang akan datang. Lalu aku, ya aku kadang diam dan sesekali menyanggah.

Selama 20 tahun aku menjadi anak mereka. Aku tidak sedikitpun berfikir mereka sama seperti orang tua lain. Karena mereka adalah orang tuaku dan aku sangat terbiasa dengan sikap mereka. Aku tidak pernah berangan angan, jika aku punya orang tua seperti orang tua mereka, juga tak ingin membandingkan. karena hal inilah yang membuat aku bahagia. Karena aku juga sangat bahagia menjadi anak mereka. Menjadi kakak bagi kedua adikku yang super.

Kini, aku sudah mengetahui apa makna tersirat dari setiap perilaku orang tuaku, dan bagaimana seharusnya aku bertindak. Kendalaku yang terbesar adalah mengendalikan diri sendiri. Kini, aku faham, apa harapan mereka terhadapku, bagaimana cara mereka membanggakanku, dan seperti apa rasanya, ya begitulah.

Sedikit pesanku untuk teman teman adalah bahwa "Tipe dari masing masing orang tua itu berbeda, kalian sebagai anaknyalah yang paling mengerti akan itu. Jangan pernah menyamakan antara sikap orang tua satu dengan yang lainnya. Belajarlah untuk tidak sekedar mengerti tapi lebih pada memahami".

untuk satu hal kita bisa menyamakan persepsi, bahwa "setiap orang tua sangat menyayangi anaknya "

Semoga tulisan ini memberikan mamfaat :)

#30DWC hari ke 24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar