Selasa, 15 Maret 2016

Ketenangan pikiran tidak akan tercapai melainkan dengan menerima kemungkinan yang terburuk


Seringkali sahabat, kita terbelenggu oleh jalan pikiran kita sendiri, kita sibuk mengerjakan ini itu, pergi kesini dan kesitu lalu akhirnya terpuruk pada pikiran yang tak menentu. Tak ada fokus. Gamblang terasa serta hampa.

Jika kita sibuk untuk melakukan segala hal tanpa tujuan yang jelas, kapankah kita mulai mencapai ketenangan dan kebaikan diri?

Kawan, dalam hidup ini, kita tidak tahu bagaimana jalan nasib berbicara namun kita dapat mengontrolnya. Stephan J.covey mengemukakan tentang PRINSIP 90/10.

Bagaimana prinsip 90/10 itu ?

- Sepuluh persen dari hidup kita terjadi karena apa yang langsung kita alami.

- Sembilan puluh persen dari hidup kita ditentukan dari cara kita bereaksi.

Apa maksudnya ?
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yang terjadi pada diri anda.

Contohnya :
Anda tidak dapat menghindar dari kemacetan. Pesawat terlambat datang dan hal ini akan mengacaukan seluruh schedule yang telah disusun. Kemacetan telah menghambat seluruh rencana Anda.

Anda tidak dapat mengontrol kondisi 10% ini.


Tetapi beda dengan 90% lainnya. Anda dapat mengontrol yang 90% ini.

Bagaimana caranya? Dari cara reaksi Anda !!

Anda tidak dapat mengontrol lampu merah, tetapi Anda dapat mengontrol reaksi Anda.

Seperti itu pula jalan hidup bekerja, kita mungkin akan menolak segala hal hal buruk yang mungkin akan terjadi. Kita mengatakan seolah olah hal tersebut tidak layak menimpa kita. Tentu semua orang menginginkan segala macam kebaikan, kebahagian, kekayaan mengarah pada dirinya. Namun, ketika hal yang sebaliknya terjadi? Apakah abda akan berlarut larut mengutuki diri lalu berpaling? Atau mulai mencoba untuk menerima segala keadaan dan berusaha mencari jalan terbaik ke kondisi yang anda harapkan.

Ketenangan pikiran tidak akan tercapai melainkan dengan menerima kemungkinan yang terburuk. Tepat rasanya ketika kita ditimpa suatu musibah, hal hal yang tidak sesuai harapan pikiran kita mudah terpengaruh, terbawa emosi lalu bahkan naik pitam. Hal ini ujung ujung tentu memicu permasalahan baru muncul dan membuat anda semakin gelisah. Kondisi yang tidak berbeda juga sering kali terjadi bila kita hanya berharap pada hal baik, baik, baik dan selalu baik. Lupakah kita bahwa setelah siang akan ada malam? Setelah musim hujan akan ada kalanya kekeringan? Bahwa kebaikan dan keburukan adalah peket untuk kefanaan?

Sadarilah kawan, kapanpun dan dimanapun, kita akan selalu dihadapkan pada pilihan. Tenangkan jiwamu, tenangkan fikiranmu, bersihkan hatimu, jalani kehidupan dengan bersandar kepadaNya, mohon petunjukNya dan ingatlah. Kemungkinan kemungkinan adalah proses yang harus dirasakan.

#30DWC hari ke 28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar