Rabu, 09 Maret 2016

gerhana ini mengingatkanku



Sudah sejak lama berita tentang gerhana matahari total ini kami dengar. Serta yang menjadi istimewa daerah daerah yang dilalui lintasan solar eclipse adalah tempat tempat persinggahan kami selama mengikuti kegiatan KPN/LNRPB Sail Tomini 2015. Kami menyinggahi maluku utara (ternate) serta parigi Moutong (sulawesi tengah) sebagai tempat dilangsungkannya rangkaian acara puncak Sail Tomini 2015.

Malam tadi, kerinduanku akan orang tua angkat kami di parigi memuncak. Aku putuskan segera menghubungi orang tua angkat kami disana. Serta juga menghubungi teman serumah di home stay, KPN perwakilan provinsi Aceh. Ternyata kami merasakan kerinduan yang sama, kerinduan akan orang tua angkat, suasana kapal, teman teman seperjuangan serta pengalaman yang begitu mengesankan. Bagaimana tidak, selama satu bulan kami memecah ombak bersama KRI Teluk Bintuni 520. Beribu kisah tercipta disini. Pun sekarang kami masih saling berkomunikasi. perbedaan suku, beda kebudayaan, bahkan perbedaan kepercayaan adalah semua hal yang mempersatukan kami. Disaksikan oleh luas nya lautan serta birunya langit terbentang kami bersatu dalam ikatan persahabatan.

Lewat layar televisi, yang memutar tentang wilayah ternate serta parigi yang akan dilalui lintasan gerhana matahari total, memoriku seakan berputar ke waktu yang sama saat kami pertama kali menginjakkan kaki ditempat ini. Saat kami diternate, dari kejauhan sebelum kapal merapat kami sudah melihat indahnya kota dibawah kaki gunung gamalama ini. Seakan birunya laut disana sudah menanti kedatangan kami. Keramahan masyarakat ternate sungguh menyamankan kami. Daerah yang mendapat julukan negeri seribu mesjid ini memang kental dengan nilai islami, mesjid megah didirikan tepat di tepi laut dan disampingnya ada duafa centre yang bentuknya mirip dengan mesjid namun diperuntukkan sebagai gedung serbaguna. Aku masih mengingat betul pada pagi harinya kami maraton mengelilingi kota tepi laut ini. Tak bosan mata memandang, sepanjang jalan kami disuguhi birunya lautan serta gunung gunung yang tinggi menjulang. Juga ingat sekali pada suasana kami berburu batu akik serta besi putih khas ternate disepanjang emperen jalan.

Begitupun saat kami homestay ditempat acara puncak sail tomini. Kami ditempatkan pada homestay yang berbeda, setiap pagi ketika kami membuka pintu rumah, deburan ombak akan menyapa, rumah ditepi pantai. Sorenya Bapak mengajak kami menyusuri pantai berpasir putih, melihat parahlayangan, serta menyusuri sungai kecil, disana kami melihat ikan kecil kecil yang dinamai nike, mirip dengan nama artis terkenal itu. Nike adalah ikan yang tumbuh besar di laut namun akan kembali ke tempat asal untuk bertelur dan menetaskan anak anaknya. Layaknya manusia, seberapapun jauhnya menyusuri dunia tempat kembali tetaplah kampung halaman. Dan nantinya Ibu menyuguhi untuk kami masakan berbahan nike, dan kami begitu lahap menikmatinya.

Pengalaman ini membuatku sangat bersyukur, Tuhan telah menciptakan alam yang begitu indah, daratan yang membentang, lautan yang terhampar sejauh mata memandang. Dan manusia adalah eksekutifnya.

#30DWC hari ke 7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar