Selasa, 15 Maret 2016

Mau Jadi Orang Besar? Mana Tanggungan Anda


Siang hari ini saya dan beberapa teman berkesempatan menghadiri sebuah seminar di gedung Bkkbn provinsi Riau, yang dibawakan oleh Prof. Abdul Basit, M.Sc. seorang motivator ulung yang telah malang melintang dan telah membawakan motivasi diberbagai daerah di Indonesia. Meskipun agak terlambat mengikuti jalannya seminar, saya dapat mengambil beberapa point penting dari ilmu yan beliau sampaikan siang ini, yakni tentang:

"Untuk menjadi orang besar selalu disertai dengan beban dan tanggung jawab yang besar juga"

Sahabatku, intisari dari kalimat diatas ialah bahwa, setiap orang yang telah mencapai sebutlah dengan istilah "aktualisasi diri" adalah orang orang yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan biologis, fisiologis semata namun juga pada tingkat yang lebih hakiki yakni tingkat aktualisasi, sebagaimana yang telah diungkap maslow dalam teori need nya.
Atau dengan kata lain Aktualisasi diri mendorong manusia sampai kepada pengembangan yang optimal dan menghasilkan ciri unik manusia seperti kreativitas, inovasi, dan lain-lain. Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :

1.Kebutuhan fisiologis atau dasar
2.Kebutuhan akan rasa aman
3.Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4.Kebutuhan untuk dihargai
5.Kebutuhan untuk aktualisasi diri

Kembali ke inti tadi, ketika kita ditanya sebuah pertanyaan sederhana yang berbunyi:
"Anda Mau jadi orang besar atau orang kecil?" maka dengan lantang kita menjawab: "saya mau jadi orang BESAR" Lalu ketika dilontarkan lagi pertanyaan selanjutnya, Kalau mau jadi orang besar, mana beban anda? Lalu, semerta merta kita terdiam seribu bahasa. Lalu sesungguhnya, apa yang dimaksud dengan beban disini? Ayo kita kupas pada alinea berikutnya.

Beban yang dimaksud dalam konteks diatas adalah tanggungan. Kita semua tentu punya tanggungan. Coba ibaratkanlah kita adalah orang tua yang mempunyai anak anak yang harus dibiayai kehidupannya hingga dia mandiri. Pertanyaan klasiknya adalah, anak adalah tanggungan orang tua, dan anak otomatis menjadi "beban" dari orang tua sendiri. Benar adanya hal tersebut, namun, untuk menjadi orang besar tentu butuh beban yang besar. Sudahkah anda faham maksud saya diatas? Jika belum saya akan memberikan analogi lainnya,

" Ade Rai adalah salah seorang binaragawan yang mempunyai bentuk otot yang memukau. Bagaimana ade rai dapat memiliki otot otot yang demikian tangguhnya? Jawabannya adalah karena latihan yang konsisten. Sehinggapun apabila bentuk tubuh yang diingin ade rai telah terbentuk sempurna. Ia tetap harus menjaga massa ototnya dengan latihan yang rutin dan pola makan yang teratur".

Sahabat, dari cerita diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa: untuk menjadi orang besar, juga diperlukan beban yang besar. Hidup yang cuma sekali, sungguh merugi untuk menyia-nyiakan. Jangan jadi umumnya namun jadilah yang luar biasa yang menginspirasi.

Pak prof. Menceritakan tentang beberapa orang yang mendarma baktikan hidupnya untuk memberikan banyak manfaat kepada sesama. Mereka terdorong hatinya untuk membagikan kebahagian kepada anak anak yatim dan piatu yang sangat memerlukan kasih sayang dan perlindungan. Anak anak yang mengantarkan orang tua angkatnya ke posisi yang sangat mulia karena mampu menjadi Seorang Yang BESAR dengan beban yang juga besar. Hati nurani mereka tergerak untuk memberikan mereka tempat berlindung dan menjadikannya sumber kebaikan. Jika orang tua menafkahi anak mereka yang memang menjadi beban tanggung jawab mereka, maka hal itu adalah wajib hukumnya. Sementara orang orang yang mengabdikan hidupnya pada sesama adalah orang orang yang menjadi besar dengan tanggungan besar. Orang orang ini mengasuh puluhan hingga ribuan anak yatim, piatu dan anak anak terlantar untuk dirawat sebagaimana anak mereka sendiri. Sungguh mulia hati mereka, dan Tuhan lah yang mampu membalasnya.

Mari sama sama kita benahi diri, menjadikan hidup kita lebih bermakna dan hakiki dengan senantiasa menolong sesama.

So, anda mau jadi orang besar? Mana tanggungan anda...

#30DWC hari ke 30




Tidak ada komentar:

Posting Komentar