Senin, 07 Maret 2016

Gejolak



Hai kasih, kenapakah kau sangkakan semuanya dengan seraut muka?
Adakah rasa salah yang membenamkan kebenaran akan jiwa yang diterpa?
Kapankah dia akan merasa sehat dari lumpuh yang mendera?
Jerit jerit bagi jiwa yang merana

Hai hati, berkecamukkah kamu melihat mereka?
Nadi itu bukan denyutanmu, dia memang bukan untukmu
Sadarkah engkau ketika memulai membangun dengan tonggak ditanah orang?
Rasailah olehmu hati, sakit itu melemahkanmu

Jiwa, apakah belahan jiwa itu ada?
Kapan kau pertemukan hati dengannya?
Tidakkah engkau iba melihatnya tertumpu di gelap malam?
Apakah dirimu sudah dibutakan nestapa akannya...

Nafas, masihkan kau hembuskan angin kehidupan?
Masih belum cukupkah, masih bertahankah engkau bersamanya?
Lidah kelu, bibir bergetar menahan luka menganga
Obat mana yang kan kau carikan?

Tinta hitam telah ditorehkan
Kelambu biru pun sudah dikembangkan
Tandu tandu sudah dibawakan
Akan pertanda matinya sebuah harapan

#30 DWC hari ke 22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar